Andrew Johnson: Presiden Amerika Serikat yang Kontroversial

0
Andrew Johnson

Pengenalan Andrew Johnson

Andrew Johnson adalah Presiden ke-17 Amerika Serikat, yang menjabat setelah kematian Abraham Lincoln pada tahun 1865. Ia menjadi presiden pada saat negara berada dalam masa pasca-Perang Saudara, ketika tantangan besar muncul untuk menyatukan kembali negara yang terpecah dan mengatasi masalah hak-hak sipil bagi orang kulit hitam. Johnson, yang berasal dari Tennessee, menghadapi perbedaan tajam dengan Kongres tentang cara terbaik untuk melakukan rekonstruksi dan penyembuhan bangsa. Kepemimpinannya yang kontroversial berakhir dengan pemakzulan, menjadikannya salah satu presiden yang paling diperdebatkan dalam sejarah Amerika.

Latar Belakang dan Karier Awal

1. Masa Kecil dan Pendidikan

Andrew Johnson lahir pada 29 Desember 1808 di Raleigh, North Carolina, dalam keluarga yang miskin. Karena keterbatasan ekonomi, Johnson tidak menerima pendidikan formal yang memadai, namun ia belajar membaca dan menulis secara mandiri. Setelah bekerja sebagai penjahit, ia mulai terjun ke dunia politik pada usia muda dan terpilih menjadi walikota di Greenville, Tennessee. Dari sana, ia terus naik dalam dunia politik, menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan akhirnya senator dari Tennessee.

2. Menjadi Wakil Presiden dan Presiden

Johnson pertama kali mendapatkan perhatian nasional ketika ia dipilih sebagai wakil presiden dalam pemilu 1864 mendampingi Abraham Lincoln. Setelah Lincoln dibunuh pada 14 April 1865, Johnson naik menjadi presiden, menghadapi tantangan besar untuk menangani rekonstruksi pasca-Perang Saudara. Sebagai seorang Demokrat yang berasal dari negara bagian selatan, ia berusaha untuk menjaga perdamaian antara utara dan selatan, namun pandangannya yang lebih lembut terhadap negara-negara bagian selatan bertabrakan dengan pendekatan lebih keras yang diinginkan oleh banyak anggota Kongres yang didominasi oleh Republikan.

Kepemimpinan Andrew Johnson dan Rekonstruksi

1. Kebijakan Rekonstruksi yang Kontroversial

Salah satu aspek paling kontroversial dari kepemimpinan Johnson adalah kebijakan rekonstruksinya. Johnson mengusulkan untuk memberikan amnesti kepada banyak mantan pejabat Konfederasi dan memungkinkan negara-negara bagian selatan kembali ke dalam Uni dengan relatif mudah. Namun, kebijakan ini dianggap terlalu lunak oleh banyak anggota Kongres, yang lebih mendukung peraturan yang lebih ketat untuk memastikan hak-hak sipil bagi orang kulit hitam di negara bagian selatan. Ketegangan antara Johnson dan Kongres ini menyebabkan terjadinya perpecahan yang tajam.

2. Pemakzulan Presiden Johnson

Karena perbedaan tajam dengan Kongres, Johnson akhirnya menjadi presiden pertama dalam sejarah Amerika yang dimakzulkan. Pada tahun 1868, Dewan Perwakilan Rakyat mengajukan tuduhan terhadapnya atas pelanggaran hukum, terutama terkait dengan pemecatan Edwin M. Stanton, Menteri Perang, yang merupakan lawan politik Johnson. Meskipun ia berhasil selamat dari pemakzulan setelah persidangan di Senat, Johnson tetap kehilangan banyak dukungan politik dan tidak dapat kembali mencalonkan diri sebagai presiden.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *