Camshaft Position Sensor Mobil: Fungsi, Ciri Kerusakan, dan Solusinya

Camshaft position sensor adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian dan pembakaran mesin mobil modern. Meskipun ukurannya kecil, perannya sangat vital untuk menjaga performa kendaraan tetap optimal. Lantas, apa sebenarnya fungsi sensor ini, dan bagaimana mengenali gejala kerusakannya?
Fungsi Utama Camshaft Position Sensor
Camshaft position sensor atau sensor posisi camshaft bertugas membaca posisi dan kecepatan poros nok (camshaft). Informasi ini dikirimkan ke ECU (Electronic Control Unit) untuk menentukan waktu yang tepat dalam menyemprotkan bahan bakar dan memicu pengapian pada tiap silinder.
Tanpa sensor ini, ECU akan kesulitan mengatur waktu pembakaran dengan presisi, yang bisa menyebabkan mesin pincang, boros bahan bakar, bahkan mogok.
Peran dalam Sistem Pembakaran
Sensor ini bekerja sama dengan crankshaft position sensor untuk menyinkronkan posisi piston dan klep. Dengan demikian, mesin bisa bekerja lebih efisien dan emisi gas buang pun lebih bersih.
Tanda-Tanda Camshaft Position Sensor Bermasalah
Kerusakan pada sensor ini bisa dikenali lewat beberapa gejala khas. Berikut adalah ciri-ciri umum camshaft position sensor mulai rusak atau gagal fungsi:
1. Mesin Sulit Dinyalakan
Sensor yang rusak menyebabkan sinyal ke ECU tidak akurat, sehingga pengapian bisa telat atau tidak terjadi sama sekali. Akibatnya, mobil susah hidup terutama saat mesin dingin.
2. Mesin Brebet atau Mati Mendadak
Bila sensor mengirimkan data yang tidak konsisten, proses pembakaran bisa terganggu. Ini bisa menyebabkan mesin tersendat, kehilangan tenaga, atau mati saat berkendara.
3. Lampu Check Engine Menyala
Salah satu tanda paling jelas adalah munculnya indikator “check engine” di dashboard. Biasanya, scan dengan OBD-II akan menunjukkan kode error terkait sensor camshaft.
Solusi dan Biaya Penggantian
Jika sensor dinyatakan rusak, solusinya adalah menggantinya dengan unit baru. Harga camshaft position sensor bervariasi tergantung merek dan tipe mobil, mulai dari Rp300.000 hingga lebih dari Rp1 juta. Proses penggantiannya pun relatif cepat dan bisa dilakukan di bengkel umum.
Tips Mencegah Kerusakan
Gunakan oli berkualitas dan ganti secara berkala.
Hindari overheat mesin.
Rutin servis berkala dan scan ECU.