William H. Taft: Presiden dan Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat

William Howard Taft adalah Presiden Amerika Serikat ke-27 dan satu-satunya orang dalam sejarah yang juga menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung. Kariernya mencerminkan perpaduan antara kepemimpinan politik dan keahlian hukum, menjadikannya tokoh unik dalam sejarah pemerintahan AS.
Kehidupan Awal dan Karier Politik
William H. Taft lahir pada 15 September 1857 di Cincinnati, Ohio. Ia berasal dari keluarga yang aktif dalam hukum dan pemerintahan. Ayahnya, Alphonso Taft, pernah menjadi Jaksa Agung dan Menteri Perang di era Presiden Grant.
Pendidikan dan Awal Karier Hukum
Taft lulus dari Yale University dan memperoleh gelar hukum dari University of Cincinnati. Kariernya dimulai sebagai pengacara, kemudian ia menjabat sebagai hakim federal dan gubernur jenderal di Filipina setelah Perang Spanyol–Amerika.
Keahliannya dalam bidang hukum dan administrasi membuatnya mendapat kepercayaan dari Presiden Theodore Roosevelt, yang kemudian mendukung pencalonannya sebagai presiden.
Kepresidenan William H. Taft
Taft terpilih sebagai Presiden pada tahun 1908, menggantikan Roosevelt. Namun, masa jabatannya (1909–1913) sering dibandingkan secara kurang menguntungkan dengan pendahulunya yang karismatik.
Kebijakan Domestik dan Ekonomi
Taft melanjutkan beberapa kebijakan progresif Roosevelt, termasuk penegakan hukum antimonopoli. Namun, ia lebih konservatif dalam pendekatan politik dan kurang mampu membangun dukungan publik.
Taft juga mendukung reformasi pajak dengan pengesahan Amandemen ke-16, yang memungkinkan pajak penghasilan federal permanen. Namun, hubungannya dengan kaum progresif dalam Partai Republik mulai merenggang.
Kebijakan Luar Negeri
Taft dikenal dengan kebijakan “Dollar Diplomacy”, yaitu menggunakan pengaruh ekonomi Amerika untuk memajukan kepentingan politik luar negeri, terutama di Amerika Latin dan Asia. Strategi ini lebih fokus pada investasi dibandingkan intervensi militer.
Kehidupan Setelah Kepresidenan dan Warisan
Setelah dikalahkan oleh Woodrow Wilson pada pemilu 1912—di tengah perpecahan suara antara dia dan Roosevelt—Taft kembali ke dunia hukum. Pada tahun 1921, Presiden Warren G. Harding menunjuknya sebagai Ketua Mahkamah Agung, posisi yang sangat diidamkannya.
Ketua Mahkamah Agung yang Terhormat
Sebagai Ketua Mahkamah Agung (1921–1930), Taft dikenal efisien dan visioner. Ia memperkuat struktur pengadilan federal dan memodernisasi manajemen peradilan.