Chester A. Arthur: Presiden Tak Terduga yang Memimpin Reformasi

Chester Alan Arthur adalah Presiden ke-21 Amerika Serikat, yang naik ke tampuk kekuasaan setelah pembunuhan Presiden James A. Garfield pada tahun 1881. Meski awalnya diragukan karena latar belakang politiknya, Arthur mengejutkan banyak pihak dengan menjalankan pemerintahan yang bersih dan penuh reformasi.
Kehidupan Awal dan Karier Politik
Chester A. Arthur lahir pada 5 Oktober 1829 di Fairfield, Vermont. Ia berasal dari keluarga pendeta dan menempuh pendidikan di Union College di New York.
Pengacara dan Pejabat Pemerintahan
Arthur mengawali karier sebagai pengacara di New York dan terlibat dalam kasus-kasus hak sipil. Ia kemudian menjabat sebagai Collector of the Port of New York, sebuah posisi penting dalam pemerintahan federal yang dikenal rawan praktik korupsi dan patronase.
Naik Menjadi Presiden
Arthur adalah anggota Partai Republik dari faksi Stalwart, yang mendukung sistem patronase. Ia terpilih sebagai wakil presiden mendampingi James A. Garfield dalam pemilu 1880 sebagai hasil kompromi politik. Namun tak lama setelah menjabat, Garfield ditembak dan akhirnya meninggal dunia.
Pelantikan Sebagai Presiden
Arthur dilantik sebagai presiden pada 20 September 1881. Banyak yang meragukan kapasitasnya karena kedekatannya dengan politikus korup, namun ia segera membuktikan bahwa ia mampu memimpin dengan independen dan penuh integritas.
Masa Kepresidenan dan Reformasi
Meski awalnya merupakan produk dari sistem patronase, Chester Arthur justru menjadi pendukung utama reformasi birokrasi.
Pendleton Civil Service Reform Act
Prestasi terbesarnya adalah pengesahan Pendleton Civil Service Reform Act tahun 1883. Undang-undang ini menetapkan bahwa pegawai pemerintah federal harus direkrut berdasarkan sistem merit, bukan koneksi politik. Reformasi ini menjadi fondasi sistem birokrasi modern Amerika.
Kebijakan Lain
Modernisasi Angkatan Laut: Arthur mendukung pembangunan kapal perang baja dan modernisasi armada laut.
Kebijakan Imigrasi: Ia menandatangani Chinese Exclusion Act pada tahun 1882, undang-undang kontroversial yang melarang imigrasi buruh dari Tiongkok.
Warisan dan Kehidupan Setelah Kepresidenan
Arthur tidak mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, sebagian karena masalah kesehatan (ia menderita penyakit ginjal parah). Setelah meninggalkan Gedung Putih, ia kembali ke New York dan meninggal pada 18 November 1886.
Penilaian Sejarah
Chester A. Arthur dikenang sebagai contoh presiden yang mampu berubah dan melampaui ekspektasi publik. Dari seorang tokoh politik patronase, ia menjadi simbol reformasi dan profesionalisme pemerintahan.